Bupati Tegal Enthus Susmono terpaksa ngamuk di RSUD Dr. Soeselo Slawi
Kamis (30/10). Orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini, marah-marah
bukan tanpa alasan. Namun, karena ada salah satu Dokter spesialis anak berstatus PNS yang diduga menelantarkan pasiennya.
Kejadian itu bermula saat bupati melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di
rumah sakit daerah tersebut pada pukul 10.00. Di ruang tunggu
poliklinik anak, tampak puluhan pasien yang tengah mengantre. Melihat
itu, Bupati bergegas mendatangi para pasien dan menanyakan kenapa belum
diperiksa. Para pasien pun mengaku jika dokternya belum datang,
Dokter yang dimaksud yaitu Dr Fajar Danu Aji SpA. Tanpa menunggu lama, Bupati langsung mendatangi rumah praktik Dr. Fajar di sebelah utara
Masjid Agung Slawi. Ternyata, dokter yang asli dari Semarang itu masih
melayani pasien di rumah praktiknya.
Di situ, bupati pura-pura
menanyakan ke petugas rumah praktik keberadaan Dr. Fajar. Dan petugas
itupun mengaku jika Dr. Fajar masih memeriksa pasien di ruangannya.
Bupati lantas menunggu di ruang tunggu untuk bisa menemui dokter
tersebut. Namun ternyata, selang beberapa menit kemudian,
keluarlah mobil dari garasi rumah tersebut. Sepertinya, Dr. Fajar
menyelinap keluar dengan mobil yang dikendarai oleh supirnya. Melihat itu, bupati pun bergegas mengikuti mobil tersebut hingga ke RSUD
dr Soeselo. Sampainya di rumah sakit, bupati langsung ngamuk-ngamuk di
depan dr Fajar, bahkan sampai menuding wajah pria yang
mengenakan baju putih itu. ”Kamu itu tidak ada sopan santunnya. Kamu itu
digaji negara. Kenapa kamu masih buka praktik pada jam dinas. Kamu itu
makan uang haram. Tau nggak kamu,” cetus bupati dengan intonasi tinggi. Tidak hanya itu, bupati juga memberikan ultimatum terhadap dr Fajar.
”Kalau kamu ingin tetap jadi PNS, segera tutup rumah praktik kamu. Kalau
mau buka praktik, silakan pada sore atau malam hari,” tegas bupati
geram.
Mendapat ancaman begitu, dr Fajar lantas mengaku salah
dihadapan bupati. Fajar berjanji, mulai besok dirinya tidak akan buka
praktik pada jam dinas. ”Iya pak, saya salah. Besok saya tidak akan buka
lagi,” kata Fajar dengan wajah tertunduk.
Bupati mengaku
melakukan tindakan itu bukan semata-mata ingin mencari sensasi. Dia
hanya ingin memberikan pelayanan terbaik terhadap warganya. Dia mengaku
prihatin ketika sejumlah warganya tidak mendapatkan pelayanan maksimal
di rumah sakit daerah. Dia juga mengaku kasihan terhadap Direktur
RSUD dr Soeselo Slawi yang sudah bekerja maksimal. Dia yakin, direktur
itu tentunya sudah memberikan pembinaan dan teguran terhadap dokter
tersebut. Namun sayangnya, dokter itu tidak mengindahkan teguran dari
direktur. ”Saya kasihan sama Pak Joko (Direktur RSUD). Saya yakin, dia
sudah bekerja maksimal,” ucapnya.
Sementara itu, ketika bupati
keluar dari ruang kerja dr Fajar, tampak para orang tua pasien
memberikan simpatik terhadap Bupati. Mereka mengaku senang jika para
dokter tersebut diberikan warning demikian.
”Saya bangga dengan
sikap Pak Bupati. Ini sebagai efek jera bagi dokter-dokter yang lain,”
kata salah seorang tua pasien anak, Wati, 36.
Direktur RSUD dr
Soeselo Slawi dr Widodo Joko Mulyono mengucapkan terima kasih atas
tindakan bupati dalam memberikan pembinaan terhadap tenaga medisnya. Dia
berujar, langkah bupati sangat tepat untuk memperbaiki kinerja para
dokter-dokter tersebut. ”Ini langkah yang bagus. Dan kami akan tetap berusaha memperbaiki kekurangan kami (RSUD),” ucapnya.
Dokter Joko–sapaan akrab pria berkacamata ini–mengungkapkan, dr Fajar
memang terlambat datang. Sejatinya, dr Fajar hadir di rumah sakit pada
pukul 8.00 atau maksimal pukul 9.00 untuk memberikan pelayanan dan visit
terhadap pasien. ”Hari ini (kemarin) dokter Fajar datang jam 10.45,”
sambungnya.
Joko berjanji, Sabtu besok dirinya akan mengumpulkan
para dokter untuk diberi pembinaan sekaligus komitmen kerja. Menurut
Joko, selain dr Fajar, ada beberapa dokter lainnya yang kerap datang
terlambat.
Namun ketika ditanya nama-nama dokter tersebut,
dirinya enggan menyebutkan. ”Mereka nanti akan kami beri pembinaan dulu.
Kalau tetap bandel, terpaksa diberi ultimatum,” tandasnya.
"Berita ini disadur dari Fb Grup BPJS Kesehatan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar